REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Di ruang Oval di Gedung Putih, Presiden AS Barack Obama menyampaikan kepada warga AS untuk tidak takut dan menyerah atas ancaman dan serangan teror yang semakin intensif belakangan ini.
Dilansir dari Associated Press, Ahad (6/12), Obama menegaskan ancaman terorisme di AS akan menjadi ancaman serius. Pejabat AS menilai pernyataan Obama ini fokus bagaimana ancaman teror itu kini berkembang di AS dan perlu langkah seius menjaga keamanan Negeri Paman Sam.
Pernyataan Obama melalui pertemuan di ruang oval Gedung Putih dinilai telah menunjukan perhatian serius Obama memerangi terorisme. Sebab, Obama diketahui hanya dua kali menggunakan ruang oval sebagai tradisi Presiden AS menyampaikan konferensi pers, dan yang terakhir terjadi pada 2010 lalu.
Obama pun meminta kongres AS untuk meninjau langkah-langkah dan mengambil tindakan untuk menjaga keamanan nasional. Salah satunya adalah keinginan Obama untuk kembali memperketat peggunaan senjata oleh kalangan publik AS.
Jaksa Agung AS, Loretta Lynch mengatakan Presiden Obama akan memprioritaskan perlindungan terhadap rakyat AS. "Saya pikir apa yang anda dengar adalah bentuk keseriusan kembali pemerintah AS memberikan prioritas keamanan tertinggi pada rakyatnya," ujar Lynch dalam sebuah wawancara dengan NBC.
Beberapa hari lalu, AS dikejutkan dengan penyerangan oleh dua pasangan yang beridentitas sebagai Muslim keturunan Pakistan di San Bernardino California. Seragan teror yang menewaskan 14 orang ini seolah kembali mengingatkan warga muslim AS atas tragedi teror masif pada 11 September lalu.