Kamis 10 Dec 2015 08:48 WIB

Cara Jadi Orang Kaya Hanya dengan Main Video Game

Red: Nur Aini
Bermain video game
Foto: VOA
Bermain video game

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Orang tua kerap khawatir dengan kebiasaan anaknya terlalu asyik bermain aplikasi permainan atau video game. Akan tetapi, bagi sejumlah orang, bermain video game berjam-jam di depan layar bisa menghasilkan uang. Mereka bahkan bisa menjadi orang terkenal atau selebriti di antara pemain game. Uang pun mengalir dari hadiah kompetisi bermain video game.

Korea Selatan kini memiliki tontonan olahraga baru yakni e-sport. Olah raga itu bahkan disebut sudah menjadi kompetisi nasional. Korea Selatan juga sempat mengalami kekhawatiran generasi yang akan datang saat melihat banyak anak muda bermain video game, tetapi hal itu nampaknya semakin hilang. Saat ini, permainan itu justru menampakkan pertumbuhan profesionalisme.

Kompetisi StarCraft baru saja digelar di Gangnam, Seoul. Kompetisi itu digelar dengan konsep Hollywood yang dilengkapi dengan karpet merah dan wawancara tv. Para selebriti di dunia game dan bahkan gosip maupun pernikahan bintang ikut diperbincangkan.

"Biasanya saya berlatih 10 sampai 12 jam sehari," ujar Won Mun Seong, salah satu selebriti kompetisi itu dilansir BBC.

Menurutnya, gamer yang sudah profesional bangun telat, sekitar jam 10 pagi, dan setelah sarapan mereka main dari pukul 11.00 hingga 17.00 lalu makan malam dan kembali main game sampai pukul 22.000. "Lalu saya istirahat dan kembali main sampai pukul 2.00. Lalu tidur. Sepanjang hari: latihan," ujar bintang kompetisi dengan nama populer MMA itu.

Dia berusia 28 tahun dan memiliki pacar yang menurutnya paham dengan jam latihan dan keinginannya.

Bintang lainnya, Ji Sung Choi yang dikenal dengan Bomber memiliki jadwal yang hampir sama. "Saya bangun pukul 10.00 dan kemudian sarapan dan latihan sampai 17.00 dan makan malam, 17.00 sampai 19.00 waktu bebas. Lalu saya berlatih sampai tengah malam dan punya waktu istirahat lagi, kemudian tidur jam 3.00," ungkapnya.

Dia adalah penggemar sepakbola dan mengikuti Liga Premier Inggris. Dia berharap StarCraft akan sebesar liga tersebut suatu hari nanti. "E-sport tengah berkembang, nanti, saat sudah lebih besar, itu bisa menjadi olah raga besar seperti sepak bola, basket, atau baseball," ungkapnya.

Para pemain itu mengatakan mereka bisa mendapat hadiah 250 ribu dolar AS atau setara sekitar Rp 3,5 miliar ditambah sponsor. Pendapatan itu membuat mereka mendapatkan gaji idaman. "Saat saya masih muda dan bermain games, orang tua saya menyita komputer atau merusaknya, tetapi sekarang mereka mendukung saya. Mereka memberi saya makanan ringan dan buah saat saya latihan," ujar Ji Sung Choi.

Kedua bintang itu berusia di akhir 20an dan memperkirakan pemain lebih muda akan bermunculan. Di StarCarft, kecepatan otak dan jari merupakan hal penting. Seperti pemain sepak bola, mereka tidak melihat masa depan profesional sebagai pemain jika berusia di atas 30 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement