REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Tabungan Negara (BTN) meraih predikat sebagai bank penyalur kredit perumahan (KPR) terbesar dan terbanyak di antara bank-bank lain dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Piagam Muri untuk BTN diserahkan dalam acara seminar BTN outlook ekonomi, perbankan, dan properti 2016, di Jakarta, Kamis (10/12). Jumlah akad kredit rumah di BTN pernah tercatat sebanyak 8.597 unit dalam sehari. "Akad kredit tertinggi ini dicapai pada 25 November 2015 lalu," kata Direktur Utama BTN Maryono.
Capaian tersebut meningkat signifikan dibandingkan capaian tahun lalu saat akad KPR mencapai 5.557 rumah. Banyaknya akad kredit tersebut, kata dia, sekaligus menjadi bukti bahwa kebutuhan perumahan khususnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah sangat tinggi.
Sampai dengan September 2015 total penyaluran KPR di BTN sebesar Rp 145 triliun. Dana tersebut telah dimanfaatkan lebih dari 3,5 juta kepala keluarga (KK). Apabila rata-rata setiap KK dihuni oleh empat orang, berarti dana kredit tersebut telah dinikmati oleh 14 juta lebih orang.
"Kredit yang disalurkan telah berdampak pada peningkatan industri yang terkait dengan perumahan seperti industri semen, industri besi dan lainnya," kata dia. Industri-industri terkait perumahan diprediksi terus tumbuh selama pembangunan perumahan dilakukan secara masif dan berkelanjutan, termasuk dengan digulirkannya program sejuta rumah hingga 2019.
Ia memprediksi KPR perumahan akan terus tumbuh minimal sampai 2019 mendatang. Pertumbuhan KPR 2015 mencapai 22 persen meski ekonomi bergejolak. "Program sejuta rumah per 30 November 2015, BTN beri dukungan biaya untuk 438.096 unit dengan rincian rumah subsidi 261 ribu unit dan nonsubsidi 176 ribu unit," ujarnya. Realisasi penyaluran KPR-FLPP tersebut naik empat kali lipat dari sebelumnya.
Penyaluran perumahan yang dikelola oleh Bank BTN sejak 10 Desember 1976 sebanyak 3,5 juta unit rumah. Pangsa pasar KPR BTN tercatat saat ini mencapai 34 persen.
Baca juga: Pemerintah Cari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru