REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sejak ditetapkan naik dari status waspada (level II) ke siaga (level III) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pada Jumat pekan lalu, aktivitas vulkanis Gunung Bromo hingga saat ini masih fluktuatif. Namun, abu vulkanis tipis menjangkau beberapa daerah di sekitarnya.
"Siraman debu tipis Bromo memang kami rasakan sejak Senin kemarin, tapi aktivitas warga kami masih normal,” kata Kepala Desa Ngadas Mujianto, Kamis (9/12).
Mujianto mengatakan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya letusan Bromo, Desa Ngadas telah menerima bantuan delapan ribu masker dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dikoordinasikan dengan Palang Merah Indonesia setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setyono mengatakan masih tersedia 50 ribu masker yang siap didistribusikan ke daerah-daerah rawan bencana abu vulkanis Gunung Bromo. Selain Ngadas, ada dua desa lagi yang berpotensi mendapat siraman debu vulkanis Bromo meski letaknya jauh, yakni Desa Taji di Kecamatan Jabung dan Desa Duwet di Kecamatan Tumpang. Desa Taji, misalnya, berjarak 12 kilometer di barat Gunung Bromo.