Jumat 11 Dec 2015 13:07 WIB

Miliuner Arab Ini Menyesal Pernah Dukung Donald Trump

Khalaf Al Habtoor, miliuner asal Uni Emirat Arab.
Foto: habtoor.com
Khalaf Al Habtoor, miliuner asal Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang miliuner Arab mengatakan dia menyesal pernah mendukung Donald Trump. Penyesalannya itu ia sampaikan usai Trump mengatakan seluruh Muslim sebaiknya dilarang memasuki AS.

"Saya pernah menulis sebuah artikel berisi dukungan kepadanya (di koran terkemuka di Teluk pada Agustus). Dalam artikel itu saya bilang, kami muak dengan politisi, mereka menghancurkan Timur Tengah. Saya menulis kami perlu pengusaha sukses seperti Trump," kata Khalaf Al Habtoor yang masuk dalam daftar orang kaya Forbes kepada NBC News, Selasa (8/12).

(Baca: 5 Hal Paling Kasar yang Terlontar dari Mulut Trump)

Al Habtoor merupakan direktur Al Habtoor Group yang membangun bandara Dubai. Dia juga memiliki jaringan penjualan Aston Martin dan Bentley beserta hotel-hotel mewah di seluruh kawasan.

Dia mengaku terkejut dengan komentar Trump. "Ketika dia berbicara mengenai Muslim, menyerang mereka. Saya harus mengakui saya salah mendukung Trump. Dia menciptakan kebencian antara Muslim dan AS," katanya.

Al Habtoor menambahkan ekstremis seperti ISIS akan berterima kasih kepada Trump atas komentarnya. Menurutnya, Trump melakukan hal yang berbahaya bagi AS.

Kerajaan bisnis Trump tersebar di dunia, termasuk di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Uni Emirat Arab, Turki dan Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement