Ahad 13 Dec 2015 17:40 WIB

Lima Rekomendasi ICMI untuk Indonesia

Rep: M Nursyamsi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12).
Foto:
Penampilan perdana pesawat N219 di hanggar PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Kota Bandung, Kamis (10/12). (Republika/Edi yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM --  Jimly menilai, bangsa-bangsa maju dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang menguasai iptek tingkat tinggi. Jika hendak menjadi bangsa maju dan sejahtera, Indonesia harus menguasai iptek tingkat tinggi.

"Indonesia sudah merintis teknologi nuklir dan dirgantara sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno, yang dilanjutkan penguatan teknologi tinggi dan strategis di masa Presiden Soeharto dan BJ Habibie," kata Jimly.

Pengembangan iptek tersebut, lanjutnya, sempat rusak oleh 'pelecehan' yang dilakukan dunia politik Indonesia terhadap teknologi tinggi, dan implikasi kerusakannya berlangsung hinga bertahun-tahun kemudian.

"Ini yang perlu disadari semua pihak, terutama oleh para politisi, ekonom, pelaksana hukim, hingga pegiat LSM. Peningkatan anggaran serta perlindungan hukum terhadal riset perlu menjadi prioritas. Putra Indonesia yang menjadi ilmuwan yang diakui bukan hanya BJ Habibie, melainkan sangat banyak ermasuk penemu teknologi 4G Khoirul Anwar yang sampai sekarang tidak dikenal oleh masyarakat Indonesia," sambungnya.

Ia menambahkan, pengembangan teknologi dirgantara dan teknologi nukir untuk keperluan damai yang telah dirintis dari masa presiden Soekarno harus dibankitkan kembali, bahkan dipercepat dengan akselerasi tinggi.

"Pembodohan rakyat soal nuklir oleh politik kepentingan yang disetir asing dengan kedok kepedulian lingkungan harus diakhiri. Seluruh negara maju yang juga peduli lingkungan telah memakai nuklir secara optimal untuk listrik dan kepentingan damai lainnya," ia menambahkan.

Pada saat yang bersamaan, penguasaan aplikasi teknologi informasi di masyarakat juga perlu terus diperkuat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement