Senin 14 Dec 2015 06:52 WIB

LP3M Amanat Muktamar Muhammadiyah Makassar

Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: Republika/Agung Supri
Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan pendirian Lembaga Pengembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M) merupakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar Agustus lalu.

''Ini merupakan aspirasi teman-teman pondok pesantren pada pimpinan pusat. Saat muktamar lalu, para muktamirin sepakat mendirikan lembaga atau majelis khusus yang menangani Pondok Pesantren Muhammadiyah,'' kata Haedar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahad (13/12).

Dengan adanya lembaga ini, menurut Haedar, setidaknya ada beberapa tugas yang diemban, di antaranya mengidentifikasi pesantren mana saja yang berdiri di bawah Persyarikatan Muhammadiyah.

''Ada beberapa pesantren yang langsung didirikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, ada pula yang didirikan PWM (Pengurus Wilayah Muhammadiyah) dan PCM (Pengurus Cabang Muhammadiyah),'' ujarnya.

Selain itu, sambung Haedar, LP3M juga perlu mengidentifikasi pesantren mana saja yang didirikan oleh perseorangan, namun kulturnya Muhammadiyah. "Bisa saja itu orang yang pernah bersekolah di Muhammadiyah atau mantan pengurus yang kemudian mendirikan pesantren," ujarnya.

Tugas LP3M lainnya, kata dia, menentukan corak atau karakter pendidikan pesantren. Haedar Nashir mencontohkan saat pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan mendirikan sekolah, ia memotong mata rantai pesantren tradisional yang saat itu berkembang.

"Pesantren pada masa itu hanya mengajarkan ilmu agama, sementara yang mengajarkan ilmu-ilmu sains hanya sekolah milik Belanda. Kala itu, Ahmad Dahlan mencoba mengintegrasikan dua ilmu tersebut dalam sekolahnya,'' ungkap Haedar menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement