Selasa 15 Dec 2015 14:36 WIB

Jelajah Nusantara 2015 Kemendagri Kunjungi Wilayah Perbatasan RI

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Winda Destiana Putri
Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.
Foto: DPD RI
Salah satu sudut kota Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum pemantapan wawasan kebangsaan melalui jelajah nusantara yang digagas oleh Direktorat Jenderal Politik Pemerintahan umum Kementerian Dalam Negeri secara resmi telah dibuka.

Kegiatan tahunan Kemendagri yang diwakili pembukaan oleh Dirjen Polpum Kemendagri Sudarmo tersebut kali ini akan mengarungi lautan menuju wilayah perbatasan di Kepulauan Riau.

Dalam sambutannya, Sudarmo mengatakan jelajah nusantara selalu mengunjungi wilayah perbatasan negara. Hal ini untuk memahami persoalan persoalan masyarakat, pembangunan serta wawasan kebangsaan secara keseluruhan, khususnya di wilayah strategis.

"Karena perbatasan ini wilayah yang strategis dalam kesatuan konsep pemerataan pembangunan," ujar Sudarmo saat pelepasan di Lapangan Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (15/12).

Apalagi, disadari posisi wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan dan juga sebagian besar wilayahnya adalah kelautan yang merupakan kunci perdagangan dunia dan transportasi laut antar negara.

"Sehingga, penting untuk menyadari posisi tersebut, untuk kemudian kita tekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Hal ini juga kata Mantan Deputi BIN tersebut, sesuai dengan nawa cita ketiga Pemerintahan saat ini yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

"Penting makanya kita tekankan bahwa sebagai bangsa yang besar dengan potensi sumber daya besar yang kita miliki, kita harus satu kesatuan tekad satu kesatuan bangsa," ujarnya.

Pelepasan peserta forum pemantapan wawasan kebangsaan melalui jelajah nusantara itu sendiri ditandai dengan pelepasan balon putih dan biru, yang diikuti dengan pemasangan lencana kepada peserta secara simbolis oleh Menteri Dalam Negeri yang diwakili oleh Dirjen Polpum.

Rencananya, peserta yang diikuti oleh perwakilan Kesbangpol seluruh Indonesia, organisasi masyarakat, mahasiswa tersebut akan menempuh perjalanan dari Jakarta sampai Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, mulai dari 15-19 Desember mendatang.

Selama perjalanan, kegiatan peserta akan diisi dengan seminar dan diskusi terkait wawasan kebangsaan dan bela negara. Kemudian sesampainya ke Tanjung Pinang, peserta akan disambut oleh Gubernur Kepulauan Riau di Aula Gubernur untuk melanjutkan acara wawasan kebangsaan lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement