REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendukung penuh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) melalui implementasi restorasi sosial yang diharapkan menjadi budaya positif.
"Kami berkomitmen mendukung dan menjalankan program GNRM melalui restorasi sosial agar menjadi tatakrama dan budaya positif di tengah masyarakat," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/12).
Kementerian Sosial dan segenap jajaran akan memaksimalkan upaya dengan cermat dalam implementasi GNRM tersebut, seperti yang tertuang dalam Nawacita butir kesembilan, yaitu restorasi sosial. Nilai pertama dari delapan nilai utama panduan GNRM Menko Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) tersebut, menurut Khofifah upaya untuk memajukan kesejahteraaan bangsa.
"Program GNRM akan dikombinasikan dengan melaunching buku karikatur budaya restorasi sosial, panduan budaya disiplin, serta tata krama di ruang publik," kata dia.
Khofifah melanjutkan, karikatur budaya bisa menjadi panduan penyuluh sosial dan penyuluh masyarakat, serta seluruh elemen bangsa, agar menjadi tuntunan dari tatakrama dan budaya tertib sosial. Selain itu, kata dia, di dalamnya juga ada perlindungan terhadap anak dan beragam langkah konkret lainnya, sehingga bisa memaksimalkan layanan publik.
Dalam pelaksanan di lapangan, terutama format keserasian dan integrasi sosial yang dibangun dalam karikatur budaya restorasi sosial akan didukung dengan gugus tugas. “Untuk mendukung upaya implementasi dari gerakan program GNRM akan didukung gugus tugas," ucap Khofifah.
Selain itu, menurut Khofifah, ada tiga nilai utama dalam revolusi mental, yaitu integritas, kerja keras dan gotong royong yang harus menjadi bagian dari budaya kerja yang mampu memberikan warna dan arahan dari GNRM.
“GNRM merupakan gerakan perubahan, di mana segala tindakan dalam bekerja harus mencerminkan dari nilai-nilai perubahan tersebut,” ucap dia.