REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga membuat akses jalan di desa setempat terputus sementara akibat tertutup material longsor, Kamis (17/12).
Menurut Kepala Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Sugiyono di Kudus, Kamis, peristiwa tanah longsor terjadi di Dukuh Semliro, Desa Rahtawu terjadi pada Kamis (17/12) sekitar pukul 07.00 WIB.
Sebelum terjadi tanah longsor, kata dia, di daerah setempat memang diguyur hujan deras, kemudian tebing setinggi puluhan meter tiba-tiba mengalami longsor dan menutupi jalan dari Dukuh Semliro menuju Desa Rahtawu.
Material longsor tersebut, kata dia, menutupi jalan yang panjangnya mencapai empat meter dengan ketebalan material tanah hingga empat meteran.
Atas kejadian tersebut, kata dia, warga dukuh setempat untuk sementara tidak bisa melintas karena harus menunggu proses pembersihan jalan dari material tanah.
Warga yang terisolasi akibat bencana tanah longsor tersebut, diperkirakan mencapai 200 kepala keluarga.
"Saat ini, warga baru mulai melakukan kerja bakti menyusul hujan agak reda," ujarnya.
Hasil monitoring di sejumlah permukiman penduduk, kata dia, belum ada informasi terjadi peristiwa serupa yang menimpa rumah penduduk.
Selama memasuki musim hujan, kata dia, warga Desa Rahtawu selalu siaga dengan ronda malam secara bergiliran.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Bergas Catursasi Penanggungan mengungkapkan memang ada informasi terjadi bencana longsor di Desa Rahtawu, namun hanya menghalangi akses jalan warga.
"Mudah-mudahan peristiwa serupa tidak terjadi di permukiman penduduk," ujarnya.
Ia menghimbau, warga untuk waspada menyusul curah hujan yang tinggi karena kawasan Pegunungan Rahtawu merupakan daerah rawan longsor.
Bencana tanah longsor di Desa Rahtawu sudah sering terjadi, termasuk peristiwa tanah longsor yang menimpa empat rumah warga, sehingga mengalami kerusakan bervariasi.
Keempat rumah warga yang tertimpa tanah longsor tersebut, tersebar di Dukuh Wetan Kali dan Dukuh Semliro.
Kejadian tanah longsor di dua dukuh tersebut, terjadi pada bulan Februari 2011 yang diawali dengan hujan deras yang mengguyur desa tersebut.
Peristiwa tanah longsor paling parah terjadi pada tahun 2008 yang menimpa enam rumah warga di Dukuh Wetan Kali mengalami kerusakan secara bervariasi.
Berdasarkan peta rawan bencana, untuk daerah rawan bencana tanah longsor tersebar di 13 desa, meliputi Desa Rahtawu, Menawan, Jurang, dan Kedungsari (Kecamatan Gebog), Desa Terban (Kecamatan Jekulo), serta Desa Soco, Ternadi, Japan, Kuwukan, Puyoh, Colo, Dukuh Waringin, dan Cranggang (Kecamatan Dawe).