Kamis 17 Dec 2015 13:39 WIB

Bandara Abdul Rachman Saleh Ditutup Sampai Besok

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Material debu vulkanik terlihat keluar dari kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (10/12).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Material debu vulkanik terlihat keluar dari kawah Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bandara Abdul Rachman Saleh masih ditutup sampai besok, Jumat (18/12) pukul 10.00 WIB. Jalur penerbangan dari dan menuju Malang, sampai saat ini masih terganggu abu vulkanik Gunung Bromo yang masih dalam level siaga. Penutupan Bandara dimulai kemarin pukul 10.00.

“Alasan perpanjangan penutupan, karena hal yang sama. Abu vulkanik masih mengganggu pandangan penerbangan,” kata Kepala UPT, Bandara Abd Saleh, Kabupaten Malang, Suharno, Kamis (17/12).

Dengan begitu, bandara yang melayani sembilan penerbangan dari dan Malang menuju Jakarta dan Bali sudah ditutup hampir seminggu. Suharno mengatakan, penumpang sejak awal sudah diperingatkan penutupan ini karena murni kejadian alam. Semua penerbangan dialihkan ke Bandara Juanda, Surabaya. (Erupsi Bromo Ganggu Rotasi Citilink).

Sesuai Notam (Notice to Airmen) resmi otoritas bandara, bahwa bandara di Malang harus ditutup kembali karena dampak letusan Bromo. Notam adalah pemberitahuan yang disebarluaskan melalui peralatan telekomunikasi yang berisi informasi mengenai penetapan, kondisi atau perubahan di setiap fasilitas aeronautika, pelayanan, prosedur, kondisi berbahaya, berjangka waktu pendek dan bersifat penting yang wajib diketahui personel penerbangan.

Suharno mengatakan, sesuai informasi terbaru dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG) Juanda, Surabaya, kondisi hari ini di Malang Raya, arah angin ke Tenggara. Jarak pandang hanya 4,0 kilometer, cuaca udara kabur, suhu udara 23 derajat Celcius dan tekanan udara 10,12 hps. (Baca: Lima Kepala Negara yang Dicari Ketika Sosoknya tak Muncul).

“Pandangan udara memang kabur, persis seperti diprediksi BMKG Juanda, Surabaya,” kata Suharno.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement