REPUBLIKA.CO.ID, PURWOREJO -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara resmi meluncurkan operasional rail clinic atau kereta pengobatan, Sabtu (19/12).
Kereta ini dioperasikan untuk memberikan layanan pengobatan gratis pada masyarakat di sekitar rel kereta dan masyarakat korban bencana. Untuk perdana, Rail clinic dioperasikan untuk memberikan pengobatan gratis pada masyarakat di sekitar Stasiun Wojo, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah.
Hadir dalam peresmian Staf Ahli Kementerian BUMN, Riza Primadi dan Pontas Tambunan Deputy Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana Prasarana Perhubungan kementerian BUMN, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Purworejo Mahsun Zain, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro dan EVP Daop VI PT KAI Hendy Helmy.
Manajer coorporate comunicaton PT KAI Daop VI Yogyakarta, Eko Budianto mengatakan, pelayanan kesehatan yang dapat dinikmati masyarakat di dalam rail clinic adalah pelayanan kesehatan tingkat pertama. Meliputi pemeriksaan umum, gigi, kehamilan, serta pelayanan kefarmasian.
"Untuk mendapatkan layanan kesehatan di rail clinic ini, masyarakat hanya diminta untuk menunjukkan kartu identitasnya kepada petugas," ujarnya.
Dalam operasional perdana rail clinic ini juga melakukan pemeriksaan mata gratis bagi pelajar di wilayah setempat dan pemberian kaca mata gratis, serta penyuluhan kesehatan bagi warga setempat.
“Rail Clinic merupakan bentuk kegiatan tanggung jawab sosial PT KAI (CSR) kepada masyarakat. Ke depan, kami berharap dapat bekerjasama dengan BUMN atau lembaga lain untuk memberikan pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, namun dapat terjangkau oleh kereta api,” ujar Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro.
Rail clinic dilengkapi dengan toilet ramah lingkungan. Rangkaian Rail Clinic terdiri dari 2 kereta yang masing–masing memiliki tata ruang dan jenis pelayanan kesehatan yang berbeda.