Ahad 20 Dec 2015 22:11 WIB

Mahasiswa Bali Inginkan Bali Tetap Damai

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Didi Purwadi
Polisi berpatroli di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan pasca bentrokan, Denpasar, Jumat (18/12).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Polisi berpatroli di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan pasca bentrokan, Denpasar, Jumat (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Aliansi Bali Cinta Damai (ABCD) yang terdiri dari gabungan mahasiswa sejumlah kampus di Bali berharap keamanan di Bali tetap kondusif dan damai. Mereka menggelar sembahyang bersama di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar, Sabtu (19/12).

Hal tersebut mereka lakukan menyusul bentrokan antara narapidana anggota dua organisasi kemasyarakatan (ormas) yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan. Bentrokan yang berujung pada aksi berdarah di kawasan Teuku Umar itu total menelan empat korban tewas.

"Perdamaian di Bali adalah hal vital yang harus dijaga bersama. Kami turut prihatin dengan peristiwa di Lapas Kerobokan yang berlanjut ke Denpasar," kata Koordinator ABCD, Anak Agung Ngurah Gde Agung Wira Lokanatha, Sabtu (19/12).

Aliansi mahasiswa di Bali mendorong pemerintah daerah dan pihak terkait, khususnya masyarakat Bali untuk menjaga perdamaian tanpa terpengaruh oleh isu-isu yang memecah belah persatuan. Pembenahan di dalam lapas, kata Lokanatha, juga perlu dilakukan sehingga kenyamanan Bali kembali seperti semula.

Lapas berfungsi membentuk warga binaan menjadi manusia seutuhnya dengan menyadari kesalahan dan memperbaiki diri. Aliansi mahasiswa tersebut adalah gabungan pemuda cendekiawan Hindu dari Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) Bali, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (IHDN), BEM Stikom Bali, dan mahasiswa kampus lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement