Senin 21 Dec 2015 14:46 WIB

'Pimpinan KPK Baru Jangan Solo Action'

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) didampingi para wakil KPK : Basaria Pandjaitan (kedua kanan), Laode Muhammad Syarief (kedua kiri) serta Saut Situmorang (kiri) menaiki bus di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan) didampingi para wakil KPK : Basaria Pandjaitan (kedua kanan), Laode Muhammad Syarief (kedua kiri) serta Saut Situmorang (kiri) menaiki bus di Gedung KPK, Jakarta, Senin (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pelantikan Pimpinan baru KPK digelar hari ini oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Melihat beberapa komposisi pimpinan KPK yang baru, tidak menutup kemungkinan kekhawatiran terjadinya solo action atau aksi sendiri tetap ada.

Pengamat Hukum Universitas Indonesia, Gandjar Laksamana Bonaparte mengingatkan kepada pimpinan KPK baru dilantik jangan single fighter atau solo action. "Solo action tidak diperlukan di KPK," ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (21/12). 

Baca: Majelis Syuro: Seluruh Kader PKS Dievaluasi

Menurutnya, para pimpinan KPK harus paham sistem dengan sangat baik. Ini penting sehingga tidak bisa pimpinan KPK single fighter atau solo action seperti pimpinan sebelumnya. 

"Kecuali kelimanya ngaco tidak mau ikut aturan sistem KPK yang ada," katanya 

Sistem KPK yang ada selama ini, kata dia, yang membuat KPK kolektif tersebut menjadi tidak bisa dikacaukan. Kondisi itu pula yang membuat pimpinan KPK bisa dipercaya oleh masyarakat. 

Dosen Fakultas Hukum UI ini juga meminta masyarakat tidak menjustifikasi komposisi pimpinan KPK yang baru ini apakah lebih baik atau lebih buruk. "Mereka belum bekerja," kata dia.

Sebelumnya lima pimpinan KPK baru terpilih akhirnya dilantik Presiden hari ini. Kelima pimpinan tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo, dan Komisioner KPK Irjen Basaria Panjaitan, Alexander Marwata, Saut Situmorang, dan Laode M Syarif. Terpilihnya pimpinan KPK baru ini sempat diragukan publik, karena beberapa nama lama seperti Johan Budi dan Busyro Muqaddas tidak lolos dalam uji kelayakan di DPR.

Baca juga: Cara Margriet Habisi Nyawa Engeline Diungkap

Baca juga: Kepala Lapas Kerobokan Resmi Dicopot

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement