REPUBLIKA.CO.ID, PALOPO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Luwu beserta Dinas Perhubungan, TNI, dan Kepolisian akhirnya mengehentikan pencarian korban kapal KM Marina Baru 28 di sekitar perairan Palopo. Pasalnya gelombang ombak yang kian meninggi tidak memungkinkan tim untuk merapat ke lokasi yang dituju.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Luwu, Rudi Dappi mengatakan, pihaknya sengaja memutar arah untuk kembali merapat ke pelabuhan Palopo karena ombak yang mencapai 5-6 meter membuat kapal nelayan yang digunakan sulit menembus titik lokasi kemungkinan adanya penumpang KM Marina.
"Cuacanya buruk. Makin mendekat ke lokasi ombak semakin tinggi," ujar Rudi Dappi usai merapat ke pelabuhan Palopo, Selasa (22/12).
Rudi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Tim Sar yang berada di Pelabuhan Siwa untuk melanjutkan operasi pencarian di pagi hari sekitar pukul 06.00 Wita. Rencananya tim akan berkumpul di Balambang, Luwu, bersama nelayan yang berhasil menemukan pelampung serta sekoci di sekitar perairan dari Kab. Luwu.
Dari pantauan Republika.co.id ombak memang menerjang sangat keras dengan ketinggian mencapai lima meter. Hal ini membuat perahu nelayan yang ditumpangi tim evakuasi kerap kali mengalami goncangan hebat. Kapten kapal pun menginformasikan kepada tim agar memutar arah dan kembali melakukan pencarian di pagi hari saat ombak belum begitu besar.
Dalam pencarian ini, BPBD Luwu dibantu Dinas Perhubunga, Dinas Kesehata, TNI, Polri serta sejumlah nelayan yang menjadi awak kapal. Selain mereka terdapat juga dua orang keluarga korban yang beralamat di Luwu dan Palopo ikut serta dalam pencarian.