REPUBLIKA.CO.ID, TASMANIA -- Negara bagian Tasmania akan menjadi satu-satunya negara bagian di Australia yang menaikkan batas usia perokok di atas 18 tahun.
Pemerintah Tasmania sudah menjabarkan langkah pencegahan kesehatan selama lima tahun dalam usaha membuat negara bagian tersebut menjadi negara bagian paling sehat di 2025. Rencana ini menekankan pada mengurangi tingkat obesitas dan jumlah perokok.
Saat ini sekitar 20 persen warga Tasmania merokok, dan ini merupakan yang tertinggi kedua di Australia. Menteri Kesehatan Tasmania Michael Ferguson mengatakan pemerintah ingin menghentikan anak-anak muda merokok.
"Kita mengusulkan untuk meningkatkan ambang usia mereka yang boleh merokok di atas 18 tahun, kemungkinan 21 tahun atau mungkin 25 tahun," katanya.
"Di Tasmania, jumlah perokok sangat tinggi, dan kita tahu setiap batang rokok yang kita hisap akan menimbulkan kerusakan, dan meskipun kita sudah berusaha melakukan kampanye selama bertahun-tahun, jumlah perokok tidak menurun. Di sini ada lebih dari 20 persen perokok, dan juga kalangan muda yang merokok sangat tinggi, dan 30 persen ibu-ibu muda yang sudah memiliki anak merokok ketika mengandung," ujar Ferguson.
Di Australia, mereka yang berada di bawah usia 18 tahun tidak boleh membeli, merokok atau memiliki rokok, dan kalangan kesehatan mengatakan meningkatkan usia perokok khususnya di Tasmania adalah langkah yang tepat.
Penny Egan dari Yayasan Kanker mengatakan jumlah perokok muda di Tasmania sangat tinggi dibandingkan negara bagian lain.
"Di rentang usia 18 sampai 24 tahun, kita tahu 32 persen diantara mereka merokok. Jumlah ini dua kali lipat dibandingkan di negara bagian lain. Kita harus menghentikan kecanduan tersebut dan meningkatkan usia mereka yang boleh merokok merupakan salah satu jawabannya," katanya.