REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejak awal tahun hingga bulan Desember menjelang akhir tahun ini tercatat ada 166 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Bandung. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) Kota Bandung Ferdi Ligaswara.
"Sampai bulan ini sudah tercatat sekitar 166 kebakaran," kata Ferdi saat dihubungi, Selasa (22/12).
Menurutnya, kasus kebakaran kebanyakan terjadi akibat hubungan arus pendek listrik atau konsleting. Dari 166 kasus, sebanyak 80 persen karena listrik.
Selain itu, ujar dia, kebakaran juga terjadi karena faktor kelalaian manusia. Seperti lilin, puntung rokok yang dibuang sembarangan, hingga obat nyamuk. Barang-barang tersebut cenderung banyak dinyalakan tapi tidak dimatikan atau ditempatkan di lokasi yang sekelilingnya mudah terbakar.
Angka kasus kebakaran ini meningkat dari tahun sebelumnya. Ia menyebutkan pada tahun 2014, dinasnya menangani sekitar 162 kasus kebakaran yang tersebar di Kota Bandung.
Menurutnya ini juga disebabkan faktor cuaca di mana kemarau panjang sebelumnya melanda Indonesia. Akibatnya terjadi kebakaran alang-alang (rumput liar) yang menyebar ke bangunan sekitarnya.
"2015 itu musim kemarau cukup panjang sehingga kejadian kebakaran alang-alang dominan juga ini sebagai bukti bahwa cuaca panas mengakibatkan kejadian kebakaran," ujarnya.