Rabu 23 Dec 2015 08:16 WIB

Pengamanan Natal di Timika Libatkan Paguyuban Warga

 Pengamanan perayaan Natal.
Foto: Republika/Prayogi
Pengamanan perayaan Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Pengamanan perayaan Natal 2015 di gereja-gereja Kota Timika, Papua, akan melibatkan unsur organisasi masyarakat. Di antaranya Paguyuban Jawa, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, dan para pemuda-pemudi dari agama lain yang dikoordinir Forum Kerukunan Umat Beragama.

Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mudjiharso, di Timika, Rabu  (23/12) mengatakan selain aparat Polri dan TNI, kegiatan pengamanan perayaan Natal tahun ini di Timika juga akan melibatkan potensi masyarakat.

"Kami ingin menunjukkan kepada pihak luar bahwa Natal di Timika aman, dan semangat toleransi antarumat beragama di Mimika sangat baik meskipun masyarakatnya heterogen. Ketika semua kompak dan bersatu, situasi daerah semakin kondusif," ujar Yustanto.

Sejauh ini, aparat setempat tidak menemukan adanya potensi gangguan menjelang hari raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Pihak kepolisian setempat mulai melakukan razia minuman keras beralkohol dan mercon serta petasan yang berpotensi mengganggu ketenangan umat Nasrani yang hendak melaksanakan ibadah Natal.

"Sesuai hasil rapat kami dengan FKUB dan seluruh komponen yang ada di Mimika, kita sepakat bahwa mulai Malam Natal Kamis (24/12) hingga Sabtu (26/12)  tidak boleh ada yang menjual dan membunyikan petasan, karena sangat mengganggu ketenangan umat Nasrani yang hendak menggelar ibadah Natal," kata Yustanto.

Menurut dia, personel pengamanan terutama difokuskan pada sejumlah gereja dengan jumlah jemaat terbanyak, seperti Gereja Katedral Tiga Raja Timika. Khusus di wilayah Kwamki Lama yang rawan terjadi konflik, aparat Polri dan TNI akan melakukan patroli mobil mulai 24 hingga 26 Desember. Tujuannya untuk memberikan ketenangan kepada umat Nasrani di wilayah itu yang hendak menggelar ibadah Natal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement