REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG -- Talud sepanjang 25 meter dengan tinggi 12 meter di Dusun Ngentak Dua, Desa Kalibening, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (24/12) longsor menutupi akses jalan antarkecamatan dan jalur evakuasi bencana erupsi Gunung Merapi.
Berdasarkan pantauan di Magelang, talud yang berada di belakang rumah Sujanto (70 tahun) warga Dusun Ngentak, Desa Kalibening, Kecamatan Dukun tersebut sebelumnya sudah kelihatan retak-retak.
Diduga ambrolnya talud tersebut dipicu hujan yang terjadi pada Rabu (23/12) siang hingga malam hari.
Material longsor berupa bebatuan yang rekat dengan semen tersebut menutupi akses jalan yang menghubungan antara Desa Kalibening, Kecamatan Dukun dengan Desa Tegalrandu, Kecamatan Dukun. "Kejadian sekitar pukul 06.00 WIB. Longsoran menutup akses jalan penghubung antara Dukun dan Srumbung," kata Kepala Desa Kalibening, Nurbiyanto. Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, kerugian akibat bencana tersebut sekitar Rp 100 juta
Relawan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Ngargomulyo, Suyatno mengatakan, kejadian talud ambrol tersebut telah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang. Ia mengatakan guna menyingkirkan material longsoran dilakukan dengan gotong-royong oleh warga secara manual. "Kami telah melaporkan ke BPBD, termasuk meminta bantuan pengiriman alat berat untuk membersihkan material. Kendaraan roda dua masih bisa melewati jalur kampung, namun mobil harus berputar melewati Pandanretno, Srumbung yang memutar sekitar empat kilometer," katanya.
Relawan BPBD Kabupaten Magelang Tege mengatakan, atas bencana talud ambrol tersebut BPBD Kabupaten Magelang telah mengirimkan logistik untuk warga yang gotong-royong menyingkirkan material.
"BPBD telah berkoordinasi dengan DPU untuk mengirimkan alat berat dan mengirimkan logistik," katanya.