REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Setelah dalam beberapa laga kebelakang menuai hasil minor, manajer Manchseter United, Louis van Gaal mengatakan bahwa dirinya siap angkat kaki dari Old Trafford dengan inisiatifnya sendiri.
Pernyaaan tersebut keluar darinya setelah kekalahan 2-0 atas Stoker City di Britania Stadium, Sabtu (26/12). Pelatih asal Belanda tersebut berada dalam tekanan tinggi dari segala penjuru, setelah kekesalan para pendukung dan manajemen Setan Merah kin Van Gaal mulai merasakan bahwa dirinya tidak layak untuk berlama-lama di Tehater of Dream.
Dalam tujuh pertandingan, Iblis Merah tidak mengemas satu pun kemenangan, hal tersebut membuat keputusan pelatih berjuluk Si Tulip Besi tersebut layak untuk berjalan ke pintu keluar stadion kebanggan publik United. Ditanya oleh media, apakah dirinya takut untuk dipecat MU Van Gaal memiliki pernyataan sendiri.
"Permasalah in adalah sesuatu yang saya diskusikan dengan Ed Woodward dan tidak melakukan perdebatan-perdebatan panjang," jelas Van Gaal, seperti dilansir BBC Sports, Ahad (27/12).
"Klub tidak perlu memecat saya. Saya sendiri akan keluar dari sini (Maqnchester United)," tegasnya.
Van Gaal menambahkan apabila keadaan ini sangatlah sulit dan dirinya selalu ingin berbicara lebh dulu dengan para petinggi klub, dan para staf, serta pemain dan bukan kepada fan ataupun media.
"Saya merasakan dukungan dari para pemain dan manajemen klub, namun keputusan itu tidak terdengar logis apabila para fan mendegarnya setelah menalami kekelahan dalam empat partai."
Kekalahan dari The Potters, tentunya semakin meningkatkan tekanan terhadap posisi Meneer. Maklum saja, pelatih yang pernah meraih sukses bersama Bayern Munchene itu, gagal memwujudkan ekspektasi MU.Semua mata sekarang tertuju kepada Van Gaal.
Mungkinkah dirinya akan tetap bertahan hingga pertandingan melawan Chelsea, pekan depan. Hal itu menjadi pertimbangan bagi manajemen MU untuk segera mencari alternatif pengganti, jika mereka ingin terus bertarung memperebutkan gelar juara Liga Primer Inggris musim 2015/16, momok yang menaktukan adalah rasa kepercayaan klub dengan Van Gaal kia lama kian menipis.