REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Hasil razia Polres Wonogiri terhadap terompet yang dijual menjelang akhir tahun, cukup memuaskan.
Ribuan kilogram kertas bahan baku terompet yang diduga ada tulisan Alquran ditemukan di pertokoan di Desa Nadi, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri.
Pemilik toko mengaku, kertas diperoleh salah satu pengepol kertas limbah dari percetakan di Solo. Polisi juga melakukan penyisiran ke sentra perajin terompet di wilayah Kecamatan Bulukerto. Perajin dikumpulkan dan diberi pengarahan. (Baca Juga: Polisi Razia Pedagang Terompet)
Sedang barang bukti (BB) bahan kerta bertuliskan huruf Arab diamankan. ''Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,'' kata Camat Bulukerto, Misrom.
Dari toko milik PS juga disita kertas bahan terompet bertuliskan Arab. Polisi menyita 2.000 Kg kertas warna kuning emas berupa kertas sampul.
Perajin wayang kertas dan terompet asal Kecamatan Bulukerto, Giyarto, mengaku, selama ini perajin membeli kertas bekas dari percetakan. Dan, apabila kebetulan kertas yang dibeli betuliskan huruf Arab, tentu hasil prpduksi Alquran yang salah cetak.
''Iya benar, bahan baku kita kertas dari percetakan yang gagal cetak. Bisa jadi itu Alquran yang gagal cetak,'' ungkap Giyarto menerangkan.
Melihat fakta demikian, Giyarto berharap polisi bijaksana dalam menangani kasus ini. Jika memang benar itu Alquran, pasti akibat ketidaktahuan masyarakat. Jadi, bukan sebuah kesengajaan.
Kapolres Wonogiri, AKBP Windro Akbar Panggabean, mengaku tengah melakukan penyelidikan dan pendalaman masalah ini. Ia minta perajin terompet lebih jeli dan teliti dalam menggunakan kertas sebagai bahan baku terompet.