Kamis 31 Dec 2015 02:41 WIB

PLN Lokalisir Kabel yang Tewaskan Dua Pegawai Transjakarta

Rep: c18/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1).
Foto: Antara
Petugas PLN memeriksa kabel jaringan listrik di kawasan Kota Tua, Jakarta, Selasa (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN mengamankan kabel listrik yang diduga menjadi penyebab tewasnya dua pegawai PT Transjakarta.

"Ditemukan aliran listrik yang berasal dari instalasi kabel Penerangan Jalan Umum (PJU) di dalam tanah yang terkelupas," kata Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, Aries Dwianto, saat meninjau lokasi kejadian, Rabu (30/12).

Aries mengatakan aliran listrik tersebut lantas menyambar genangan air yang di sekitar kabel PJU terkelupas tersebut. Dua pegawai Transjakarta yang melintasi genangan air pun tersengat hingga tewas.

"Kami sudah mengambil langkah untuk melokalisir kabel terkelupas tersebut untuk alasan keamanan dan keselamatan," katanya.

Berdasarkan hasil investigas petugas, kabel-kabel serta instalasi PLN lainnya dalam keadaan baik dan aman. PLN pun, kata dia, turut berbelasungkawa atas meninggalnya dua pegawai Transjakarta.

Dua pegawai Transjakarta yang tewas tersengat listrik diketahui bernama Niko Adeli (23 tahun) dan Siti Nurhayati (23). Jenazah kedua korban ditemukan tewas di depan tangga penyeberangan busway jalan Mangga Dua Raya, Kelurahan Mangga Dua Selatan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Putnama alias menyayangkan kejadian tersebut. Ia menyebut, kedua korban tewas itu seharusnya mendapat santunan.  "Harusnya ga boleh kejadian seperti itu, bahaya sekali," kata Ahok, sapaan akrab Basuki.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement