Kamis 31 Dec 2015 04:28 WIB

Hadapi Radikalisme Butuh Ketegasan Pemerintah

Rep: c39/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum ICMI, Prof. Jimly Asshiddiqie mengatakan, penanganan radikalisme di Indonesia membutuhkan ketegasan dari para pemimpin. Ia mencontohkan, jika ada warga Indonesia yang telah bergabung dengan ISIS harus dicabut paspor dan kewarganegaraannya.

“Kalau dia protes, tidak apa-apa bagi tugas. Ada yang tukang protes, dan ada yang tukang cabut. Cabut aja, karena negara punya kewenangan. Kalu dia sudah di luar negeri dia tidak bisa pulang lagi,” kata Jimly di Jakarta, Rabu (30/12) kemarin.

Jimly menamnahkan, pemerintah harus tegas dalam mencegah tindakan radikalisme, agar pimpinan ormas-ormas Islam dan tokoh Islam di Indonesia juga mempunyai ketegasan dalam hal ini. “Kalau kita mulai dari atas sudah tegas, mereka juga akan tegas,” kata dia.

Sementara, pada bulan lalu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyatakan sekitar 300 lebihWarga Negara Indonesia (WNI) sudah pernah bergabung ISIS. Mereka saat ini sudah ada di Indonesia. "Yang by name sekitar tiga ratusan," kata Badrodin.

Polri sudah sejak lama memiliki data tersebut. Polri, lanjutnya, terus memantau pergerakan 300 WNI yang bergabung ISIS. Namun, Badrodin juga tidak bisa mengatakan bahwa semua WNI yang  pulang dari Suriah tersebut berbahaya. Karena, kata dia, sewaktu-waktu bisa berubah.

Baca juga, Enam Tempat yang Jadi Target Serangan ISIS di Indonesia.

 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.

(QS. Al-Baqarah ayat 164)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement