Ahad 03 Jan 2016 17:17 WIB

Ini Keunggulan Indonesia Hadapi MEA

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Muhammad Subarkah
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sejumlah mahasiswa membentuk formasi tulisan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) di Lapangan Politeknik Universitas Surabaya (Ubaya), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Perlindungan Konsumen Kementerian Koordinator Perekonomian Anas Arief mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam memenangkan persaingan pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sektor kontruksi seperti membuat jalan dan gedung, Indonesia unggul dibandingkan negara-negara lain di Asean.

"Cuma, kelemahan kita satu, bidang itu belum kota sertifikasi, jadi misal ahli buat gedung kan harus ada sertifikasinya," katanya kepada Republika.co. id, Ahad (3/1).

Keunggulan lain juga ada pada sektor kesehatan, dimana secara profesional talenta Indonesia diakui Jepang, namun lagi-lagi sertifikasinyabbelum punya. Hal serupa juga terjadi pada bidang kelautan, diaman ia katakan, Indonesia lebih unggul dan diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

"Tapi untuk jasa-jasa tertentu seperti pariwisata kita harus waspadai, karena belum siap," lanjutnya.

Padahal, sektor pariwisata, lanjutnya, sektor yang paling mudah dan menguntungkan secara cepat bagi Indonesia, namun banyak yang belum disertifikasi seperti pengemudi.

"Akhirnya datang orang asing namanya guide dan driver asing dengan SIM interbasional," katanya menambahkan.

Ia menambahkan, ada beberapa negara di asean yan lebih militan dan ulet karena penghasilannya kecil seperti Vietnam. Dan, Indonesia menjadi pasar yang paling menjanjikan bagi Asean karena banyaknya jumlah penduduk di bumi pertiwi ini.

Sebagai antisipasinya, Indonesia harus berdayakan para masyarakat di daerah-daerah serta menerapkan kebijakan penggunaan bahasa daerah kepada tenaga kerja asing yang hendak kerja di daerah di Indonesia. Menurutnya, hal ini diperbolehkan dengan jangka waktu yang ditetapkan.

Hal ini tentu harus disertai dengan perbaikan sertifikasi yang dilakukan Indonesia.

Bicara daya saing produk lokal, ia menilai, produk lokal sudah unggul dari segi kualitas. Namun, pada tahap kemasannya kerap tertinggal dari negara-negara lain di Asean seperti Malaysia dan Thailand

"Itu harus kita genjot baik dari pemerintah maupun swasta," tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement