Selasa 05 Jan 2016 14:23 WIB

Mayoritas Porter Lion Air Diduga Terlibat Pencurian Barang Penumpang

Rep: c36/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pekerja memasukkan tas para penumpang ke dalam bagasi pesawat Lion Air.
Foto: Antara Foto
Sejumlah pekerja memasukkan tas para penumpang ke dalam bagasi pesawat Lion Air.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Lebih dari separuh jumlah porter maskapai penerbangan Lion Air diduga terlibat dalam pencurian barang bawaan penumpang di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Sekuriti maskapai diduga memiliki peran selama dalam proses pencurian.

Informasi yang dihimpun Republika dari berbagai sumber, ada empat kelompok porter maskapai Lion Air di wilayah kerja Bandara Soekano-Hatta. Satu kelompok porter beranggotakan 20 orang.

Kasatreskrim Polresta Bandara Internasional Soekarno Hatta, Komisaris Polisi (Kompol) Aszhari, membenarkan jika satu kelompok porter terdiri dari 20-an anggota. "Berdasarkan penuturan tersangka yang telah kami amankan, lebih dari separuh anggota porter ikut terlibat dalam proses pencurian barang. Sekitar 12- an yang terlibat," jelas Aszhari kepada awak media di Mapolresta Bandara Internasional Soekarno Hatta, Selasa (5/1).

Berdasarkan keterangan tersangka pula, lanjut dia, dipastikan setiap kelompok ikut 'bermain' dalam proses pencurian. Tersangka juga mengakui adanya keterlibatan sekuriti maskapai penerbangan dalam proses pencurian.

"Ketika seharusnya porter turun setelah loading atau unloading barang penumpang, sekuriti maskapai seharusnya cek atau geledah badan si porter. Faktanya, hal itu tidak dilakukan oleh para para sekuriti maskapai," tambah Aszhari.

Sebelumnya, pihak Polresta Bandara Internasional Soekarno Hatta menangkap empat oknum porter yang mencuri barang dari dalam koper penumpang. Keempat porter dari maskapai penerbangan Lion Air itu tertangkap setelah penelusuran dari bukti rekaman kamera CCTV PT AP II pada November lalu. Salah satu porter mengungkap adanya keterlibatan sekuriti bandara dalam proses pencurian barang-barang penumpang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement