Selasa 12 Jan 2016 07:47 WIB

Batam Masih Dimanfaatkan Mafia Narkotika Jaringan Internasional

Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Jaringan narkoba internasional masih memanfaatkan Pelabuhan Internasional Batam Centre Kota Batam untuk menyelundupkan sabu asal Malaysia ke Indonesia.

"Petugas di Pelabuhan Internasional Batam Centre terus berupaya mengantisipasinya. Agar barang-barang itu tidak masuk," kata petugas Bea dan Cukai Batam Zulkarnain saat memberikan keterangan di Kantor BNN Kepri, Senin (11/1).

Atas upaya petugas Bea dan Cukai Batam, Ditpam BP Batam di Pelabuhan Internasional Batam Centre sejak November 2015 hingga Desember 2015, berhasil digagalkan tiga kali upaya penyelundupan sabu asal Malaysia. Satu penyelundup yang sempat lolos dari pemeriksaan di Pelabuhan Internasional Batam Centre akhirnya juga berhasil diamankan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada hari yang sama.

"Kami melakukan pengejaran atas keterangan yang didapat di pelabuhan. Akhirnya petugas kami bersama anggota BNN berhasil menangkapnya," kata dia.

(Baca: Aburizal Ungkap Sejumlah Alasan Mendukung Pemerintah)

Barang bukti yang diamankan dari empat kasus tersebut berjumlah 1,185 kilogram. Terdiri dari sebanyak 233 gram hasil penangkapan pada 24 November 2015. Selanjutnya kasus pada Jumat 4 Desember 2015 sekitar pukul 21.00 WIB petugas berhasil mengamankan tas berisi sabu dengan total berat 517 gram.

Kasus ketiga terjadi pada Jumat 11 Desember 2015 sekitar pukul 13.00 WIB, saat petugas BC Batam di Pelabuhan Internasional Batam Centre mencurigai perempuan bernama EK yang baru tiba dari Malaysia. Setelah diperiksa oleh petugas, EK memiliki 85,86 gram sabu yang coba diselundupkan dari Malaysia.

Satu kasus lain pada hari yang sama ialah penangkapan EK di Bandara Internasional Hang Nadim Batam dengan barang bukti seberat 349 gram sabu dalam sepatu yang awalnya lolos dari Pelabuhan Internasional Batam Centre.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement