REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Warga perumahan Bumi Cipondoh Asri, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang mengeluhkan lamanya pemenuhan akses air bersih dari perusahaan air minum daerah (PDAM) setempat. Hingga saat ini, warga memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri.
Salah satu warga Perumahan Bumi Cipondoh Asri, Sosiawan (35 tahun), menuturkan sampai saat ini pihaknya menggunakan air tanah untuk keperluan sehari-hari. Air tanah diambil lewat pompa satelit dan jetpump.
"Sebagian warga pakai pompa satelit, sementara sebagian lagi menggunakan jetpump. Sudah sejak 2013 lalu kami dikanjikan akses air bersih tetapi belum ada realisasi hingga saat ini," ujar Sosiawan kepada Republika.co.id, Selasa (12/1).
Dia menjelaskan, pada 2013 lalu pemkot setempat bersama PDAM Tirta Benteng, Kota Tangerang sepakat memberikan akses aliran air bersih ke wilayahnya. Selain mendaftar, warga juga sudah membayar iuran untuk keperluan pemasangan instalasi air bersih.
Saat itu, pendaftaran dan iuran dikumpulkan kepada ketua RT. Namun, setelah beberapa kali pertemuan dengan pihak PDAM Tirta Benteng, tidak ada tindak lanjut pemenuhan akses air bersih.
Menurut Sosiawan, uang iuran sebesar Rp 3 juta per keluarga telah dikembalikan. "Karena tak kunjung ada kabar, kami pasang pompa satelit. Sebab, pada 2015 lalu kondisi kekeringan parah dan kami mengalami kesulitan air bersih," jelas dia.
Saat disingung tentang adanya janji PDAM yang akan membuka akses air bersih ke perumayannya, Irawan menyatakan sudah terlambat. Warga setempat, kini telah terlanjur nyaman memanfaatkan air tanah.
Kualitas air dan keberlangsungan aliran air juga menjadi pertimbangan warga. "Kami sudah nyaman pakai pompa satelit," tegas Sosiawan.
Sebanyak empat kecamatan di Kota Tangerang belum terjangkau layanan air bersih oleh PDAM setempat. Kecamatan Cipondoh dan Kecamatan Neglasari masuk dalam keempat wilayah tersebut. Selain itu, PDAM setempat mengakui layanan kepada sembilan kecamatan maksimal.