Selasa 12 Jan 2016 19:14 WIB

Megawati Kritik Mahalnya Tarif Listrik di Indonesia

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP 2016 di di Hall D2 Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDIP 2016 di di Hall D2 Pekan Raya Jakarta, Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri mengkritik harga listrik yang terlalu mahal untuk masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan pidato penutupan rapat kerja nasional (rakernas) I PDIP. Presiden Kelima RI ini mengkritik soal Undang-Undang Kelistrikan.

"Kalau kita usul, UU Kelistrikan itu untuk kasih sama rakyat, murah meriahlah," katanya dalam pidatonya, Selasa (12/1).

Megawati menceritakan pengalamannya ketika pergi ke pusat perbelanjaan atau mall bersama cucu. Sembari duduk minum teh, Megawati mengaku mengamati pengunjung mall.

Hasil pengamatannya, kebanyakan dari pengunjung mall bukan untuk berbelanja, namun sekadar jalan-jalan. Sebab, harga barang-barang di mall terlalu mahal untuk dibeli.

Dari keterangan sang cucu, Megawati baru mengetahui alasan dari pengunjung yang sekadar jalan-jalan adalah mencari tempat yang dingin.

Sebab, seluruh mall pasti dilengkapi dengan mesin pendingin. Mesin pendingin inilah yang belum dapat dinikmati sebagian besar masyarakat Indonesia.

Megawati melanjutkan, saat berkunjung ke rumah salah satu masyarakat, pernah menanyakan kenapa rumah itu sangat panas.

Hal itu karena tidak ada AC. Dari keterangan pemilik rumah, alasan tidak dipasang mesin pendingin adalah beban listrik yang terlalu besar untuk rakyat biasa.

"Inilah dari pikiran kita langsung terlintas, makanya UU Kelistrikan harus lebih berpihak pada rakyat," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement