REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mantan ketua DPD Gafatar DIY, Yudhistira menuturkan bekas organisasinya itu memiliki lahan di Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Jawa Timur. Pengadaan lahan tersebut dilakukan sebagai upaya menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan 2014 sampai 2015 oleh Gafatar.
"Lahan paling banyak memang yang diberikan oleh orang-orang Dayak di Kalimantan," ujar Yudish mengungkapkan, Rabu (13/1).
Menurutnya pengurus Gafatar memang berencana mengolah lahan tersebut. Namun kegiatan mengolah lahan yang dilakukan hanya berupa aktivitas pertanian biasa.
Karena sering disudutkan sebagai organisasi yang menyimpang, rencananya petani Gafatar di Kalimantan akan menunjukkan kegiatan pertanian mereka. Namun, Yudish tidak mengetahui kapan tepatnya pengurus Gafatar Kalimantan akan mempublikasikan kegiatannya.
Selama bergabung dengan Gafatar, ia mengaku tidak pernah menerima dogma-dogma tertentu. Adapun ketentuan yang harus diikuti anggota Gafatar lebih pada gaya hidup sehat.
"Seperti tidak mencuri, tidak berdusta, melakukan olahraga, tidak merokok, tidak minum minuman keras, tidak menggunakan narkoba, dan tidak berzina."