REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan Muslim, Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengungkapkan, salah satu akhlak Muslim adalah mampu menyelamatkan Muslim lainnya dari ucapannya dan tindakannya.
''Artinya, seorang Muslim harus memberikan kenyamanan dan ketenangan kepada Muslim dan umat manusia secara keseluruhan,'' ungkap Didin Hafidhuddin kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).
Menurut Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor ini, umat Islam tidak boleh merusak dan mengganggu serta membuat teror pada orang lain.
Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, seseorang yang pekerjaannya membuat teror, membuat kegaduhan serta tidak senang dengan ketenangan dan kenyamanan orang lain, apa pun agama, ras dan sukunya, adalah termasuk orang-orang yang zalim.
''Ketenangan dan kedamaian haruslah menjadi cita-cita dan keinginan kita bersama. Jika tidak, kita pasti termasuk ke dalam orang-orang yang zalim,'' jelas kiai Didin mengingatkan.
Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, Dr KH Ahmad Mukri Ajie MA, MH, mengungkapkan Allah SWT selalu meminta kepada setiap hambaNya, untuk melakukan berbagai perbuatan dan aktivitas yang mengandung kebaikan, kemaslahatan dan kenyamanan di muka bumi.
''Jangan pernah membuat kerusakan, keonaran dan ketakutan, apalagi sampai dengan membunuh, merampok dan berbagai perbuatan jahat lainnya,'' kata kiai Mukri Ajie kepada Republika.co.id, Jumat (15/1).
Umat Islam, ungkap doktor syariah dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini, hendaknya umat Muslim senantiasa meneladani akhlak Rasulullah SAW yang senantiasa menebarkan rasa kasih sayang, saling berbagi dan selalu pro aktif untuk melakukan kebaikan serta menjauhkan diri dari dengki, dendam, irihati dan berbagai prilaku negatif lainnya.