Jumat 15 Jan 2016 15:21 WIB

Sarinah Normal Kembali

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: achmad syalaby
Kendaraan melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Kendaraan melintas di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kondisi Pusat Perbelanjaan Sarinah kembali normal. Hal ini diungkapkan Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Ira Puspadewi.

Ira mengatakan, kondisi di Sarinah berjalan seperti biasanya, dimana toko-toko di dalam pusat perbelanjaan tertua di Jakarta sudsh beroperasi kembali. "Kalau dari pemantauan di lapangan semua buka, kecuali ada dua gerai makanan cepat saji tutup dulu," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (15/1).

Menurut dia, dua gerai makanan celat saji tersebut masih menunggu intruksi dari kantor pusatnya untuk beroperasi kembali. Ira menambahkan, aktivitas dua gerai makanan cepat saji saat ini sebatas melakukan bersih-bersih, mengingat saat tragedi kemarin belum sempat melakukan pembersihan di dua gerai makanan cepat saji tersebut.

(Baca: Starbucks Bisa Buka Besok).

Ia belum dapat memastikan kerjasama dan juga belum bicara dengan mitra usaha usai serangan teror yang terjadi kemarin. Namun, ia percaya, Sarinah tetap menjadi lokasi favorit bagi mitra usaha mengingat letaknya yang strategis dan menjadi salah satu titik dengan tingkat penjualan yang tinggi.

Bicara jumlah pengunjung, ia mengatakan, pada pagi tadi memang sempat menurun. Namun, kepadatan pengunjung di Sarinah sendiri terjadi pada jam-jam makan siang dan makan malam."Saya monitor, sudah kembali normal. Rata-rata pengunjung Sarinah itu 24 ribu orang per hari," lanjutnya.

Ia juga enggan membeberkan dampak kerugian akibat serangan tersebut. Ia menilai, pembicaraan soal kerugian bukan menjadi hal yang relevan untuk dibahas dalam kondisi sekarang ini."Angkanya tidak relevan, yang penting keamanan dan keselamatan jadi prioritas semua pihak," katanya menegaskan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement