REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertandingan putaran kedua babak semifinal Piala Jenderal Sudirman, antara Semen Padang menjamu Pusamania Borneo FC di Stadion H Agus Salim, Sabtu (16/1) berjalan alot. Bahkan kedua kesebelasan harus bermain dengan 10 pemain, setelah dua pemainnya diusir wasit karena terlibat pertengkaran.
Sebenarnya tim tuan rumah nyaris unggul jika gol dari M Nur Iskandar tidak dianulir oleh wasit.
Demi meraih kemenangan telak, Semen Padang langsung menggebrak sejak kick off babak pertama. Saat pertandingan baru berjalan delapan menit, tim tuan rumah memiliki peluang emas untuk unggul lebih dulu. Berawal dari penetrasi Hendra Bayauw yang membelah pertahanan Pusamania Borneo FC dari sektor kiri.
Sebelum memasuki kotak penalti, Hendra memberikan umpan matang kepada Rudi yang sudah berada di kotak penalti. Setelah mengecoh satu pemain belakang, Rudi memberikan umpan pendek kepada Nur Iskandar yang langsung melesakkan sepakan keras, sayang bola hasil sepakannya masih mengenai bek lawan.
Semen Padang nyaris unggul jika gol dari Nur Iskandar tidak dianulir oleh wasit. Bermula dari serangan cepat yang digagas oleh Hendra Bayauw dari sebelah kiri pertahanan Pusamania Borneo FC.
Hendra memberikan umpan lambung kepada kepada M Nur Iskandar yang berada di sisi kanan gawang Pusamania Borneo FC. M Nur Iskandar berhasil menanduk bola dan masuk ke jala. Namun wasit pertandingan melihat Iskandar sudah dalam posisi offside.
Jelang menit-menit akhir babak pertama, giliran Hendra Bayauw yang berkesempatan menjebol gawang Pusamania Borneo FC. Namun upaya Hendra masih bisa diantisipasi oleh kiper Pusamania Borneo FC.
Akibatnya kedua kesebelasan harus mengakhiri laga babak pertama dengan skor kaca mata.