REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Irman Gusman mengatakan, ketidakadilan dan kesenjangan di tengah-tengah masyarakat dapat mengancam nasionalisme bangsa.
Perlu ada pembenahan agar tidak terjadi ketimpangan yang mengancam integritas nasional. Irman menjelaskan, keadilan ekonomi, keadilan antar-daerah ataupun antara pusat dengan daerah harus ditegakan.
Melalui sistem perekonomian yang telah dirumuskan pendiri bangsa, Irman memandang, akan menjadi jawaban atas makin melebarnya kesenjangan antar daerah dan ketimpangan distribusi pendapatan dalam masyarakat kita.
"Kita koreksi ke depan agar kesenjangan antara desa dan kota tidak makin jomplang, kita arahkan pembangunan kita di desa," ujar Irman belum lama ini.
Anggaran negara, menurutnya, didorong untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, baik antar sektor atau antar wilayah. Hanya saja, tidak bisa dipungkiri masih banyak wilayah yang tidak bisa menikmati.
Irman Gusman menyampaikan, untuk mengembangkan dan memperkokoh nasionalisme, semangat bela negara, rasa cinta Tanah Air, persatuan dan kesatuan Indonesia, tidak cukup hanya dengan mengkampanyekan “cintailah produk-produk Indonesia”. Harus ada aksi nyata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar tidak bergantung dengan produk luar negeri.
"Eksploitasi sumber daya alam tidak lagi menjadi kekuatan kita, tapi pembangunan sumber daya manusia yang berdasarkan inovasi, kreatifitas, dengan visi yang jelas, semangat yang kuat, percaya diri yang tangguh merupakan modal utama untuk membangun Indonesia di masa depan," kata Irman Gusman.