REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar pukul 10.30 WIB, 14 Januari 2016, kawasan sekitar Gedung Sarinah Jalan MH Thamrin, salah satu wilayah paling sibuk di Jakarta Pusat, diguncang oleh beberapa kali ledakan. Menurut keterangan resmi Kepolisian, awalnya para pelaku ingin masuk ke Gedung Sarinah. Namun, karena terdeteksi membawa bahan peledak, mereka diarahkan ke pos polisi yang hanya sepelemparan batu dari gedung tersebut.
Di pos polisi inilah teroris meledakkan diri dan sebagian lari ke arah Menara Cakrawala, gedung yang berseberangan dengan Sarinah. Di sana kemudian mereka berhasil dilumpuhkan oleh aparat kepolisian.
Relatif banyak warga yang terkejut karena jarak TKP dengan Istana Kepresidenan, jantung kekuasaan Republik Indonesia, hanya sekitar 2 kilometer (ini dikuatkan dengan data dari Google Map). Kawasan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin ditambah Jalan Jenderal Sudirman, memang merupakan daerah strategis sejak zaman pascakemerdekaan.
Belum ada yang tahu apa alasan teroris menyerang wilayah tersebut. Akan tetapi, entah disadari atau tidak oleh para penyerang, mereka telah "melukai" salah satu daerah paling bersejarah di Nusantara, khususnya di Jakarta.
Sarinah adalah toko serba ada pertama di Indonesia dan ada beberapa alasan mengapa didirikan di Jalan MH Thamrin. Bagaimana kisahnya?