Senin 18 Jan 2016 10:47 WIB

Mensos: Paham Radikal Harus Disikapi Serius

Khofifah Indar Parawansa
Foto: Republika
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, adanya kelompok-kelompok yang berpaham radikal harus disikapi serius oleh semua pihak terkait.

"Jangan pernah merasa aman, sebab kelompok radikal itu berproses dari satu titik ke titik lainnya. Seperti, diam-diam belajar merakit bom," kata Mensos dalam keterangan tertulis, Senin (18/1).

Dia mengatakan, Indonesia didirikan oleh para pendiri bangsa di atas kebhinekaan, baik suku, agama, budaya, tradisi, serta adat istiadat.

Mensos mengatakan, kebhinekaan merupakan suatu keniscayaan bagi bangsa Indonesia, memiliki keberagaman baik suku, agama, budaya, tradisi, serta adat istiadat.

Untuk menjaga kebhinekaan, kata Mensos, segenap elemen dan komponen bangsa wajib bergandengan tangan mencipatkan suasana yang kondusif dan menyemai rasa damai dan kasih sayang terhadap sesama.

"Menjaga kebhinekaan wajib menjalin sinergitas dengan segenap elemen dan komponen bangsa, terlebih bagi muslim di Indonesia," katanya.

Tidak satupun agama membenarkan segala tindakan keji dan menebar teror. Terlebih yang menghancurkan dan menginjak-injak Hak Asasi Manusia (HAM).

"Mari kita sebar, semai dan hadirkan Islam rahmat lil alamin (Islam rahmat bagi segenap alam) dengan damai dan kasih sayang," kata dia.

Pada Kamis (14/1) ibukota Jakarta diguncang teror bom tepatnya di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat. Akibat aksi teror tersebut tujuh orang meninggal termasuk yang diduga pelaku. Pada Sabtu malam, seorang korban luka-luka akhirnya meninggal dunia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement