REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Orang tua terduga kasus teror bom di kawasan Thamrin, Jakarta, Sunakim alias Afif, warga Dusun Krajan, I RT 01/01, Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, masih terlihat syok. Pasangan suami istri Jaenal dan Muryati ini hanya bisa mengurung diri di kamar. Kalaupun keluar kamar, jika ada tamu yang penting, seperti dari kepolisian.
Yayah atau akrab disapa Mamah Ajeng (44 tahun), kakak sepupu Afif, mengatakan, sejak mendengar kabar Afif menjadi terduga teror bom kawasan Sarinah, Jakarta, keluarga langsung syok. Imbasnya sampai saat ini, kedua orang tuanya tak mau keluar kamar jika tidak terlalu penting.
"Ibunya menangis terus sampai sakit," ujar Yayah kepada Republika.co.id, Senin (18/1).
Tak hanya kedua orang tua Afif, anak dan istrinya yang kebetulan ada di dusun ini juga tidak pernah keluar rumah. Putri semata wayang Afif juga terserang sakit.
Kejadian yang menewaskan Afif ini, lanjut Yayah, begitu menyakitkan hati keluarga. Mereka masih tak percaya kalau Afif yang merupakan tulang punggung keluarga itu menjadi terduga teroris. "Kami menilai, Afif anak yang baik dan sayang sama orang tua serta adik-adiknya," ujar Yayah
Kini, tulang punggung tersebut sudah tidak ada. Bahkan, menyisakan sakit di hati sebab Afif terduga teroris bom Sarinah. Beruntung, keluarga bisa ikhlas menerima kondisi tersebut.
(Baca: Saat Pindahan tak Ada yang Melihat Keberadaan Afif).