REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pertemuannya dengan Aburizal Bakrie atau Ical dilakukan untuk menyelesaikan kisruh kepengurusan Partai Golkar. Ical menemui JK yang juga tokoh senior Golkar pada Selasa malam (19/1).
"Biasa, Ical kan teman saya, jadi kita biasa ngobrol-ngobrol. Bagaimana mempersatukan Golkar," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (20/1).
Ia pun menekankan, Golkar akan tetap menjalankan langkah-langkah yang telah disepakati sebelumnya dalam menyelesaikan kisruh internal partai beringin ini.
"Ya, kita tetap langkah-langkah seperti yang saya sepakati dulu," ujar JK menambahkan.
Sebagai ketua Tim Transisi Partai Golkar, ia juga menyampaikan akan tetap mengikuti langkah yang telah disetujui bersama. JK melanjutkan, setelah digelar rapat pimpinan nasional (rapimnas), akan diselenggarakan munas.
"Iya, begitu (munas), dia punya step-step," kata JK.
Seperti diketahui, Ical mendatangi kediaman Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga mantan ketua umum Partai Golkar semalam, Selasa (19/1). Menurut Ical, dalam pertemuannya dengan JK membahas rencana digelarnya rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar guna menyelesaikan kisruh kepengurusan.
"Tadi materinya melaporkan pada JK tentang akan diadakannya rapimnas Partai Golkar pada 23 Januari," ujar Ical di rumah dinas Wapres JK di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/1).
Selain itu, kepada JK, ia juga melaporkan hasil pertemuannya dengan tokoh senior Golkar, seperti BJ Habibie, Muladi, dan Akbar Tandjung. Menurut dia, JK pun menyatakan sepakat untuk digelar rapimnas Golkar. Lebih lanjut, Ical mengatakan, penyelenggara dan panitia rapimnas nanti akan dilakukan oleh anggota dari kepengurusan munas Riau.
"Kan sudah ada satu keputusan bisa dipakai Riau, bisa dipakai Bali yang disahkan, kan keputusan Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie," kata dia menjelaskan.
Ia juga menegaskan, akan turut mengundang Agung Laksono dalam rapimnas nanti sehingga dapat tercapai persatuan dua kubu Partai Golkar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika