Kamis 21 Jan 2016 09:00 WIB

Selebritas AS Tolak Kampanye 'Sampah' Trump

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indira Rezkisari
Jane Fonda, salah satu artis penolak masuknya Donald Trump ke Gedung Putih.
Foto: AP
Jane Fonda, salah satu artis penolak masuknya Donald Trump ke Gedung Putih.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Beberapa selebritas dan tokoh pemikir AS bergabung mengecam calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, dalam ajakan "Setop Ajakan 'Sampah' #DumpTrump yang berisi Kebencian".

Para selebritas dan tokoh pemikir yang menolak kampanye rasialis dan kebencian Trump ini, di antaranya aktor Harry Belafonte, Kerry Washington, dan Jane Fonda, pembuat film kenamaan Jonathan Demme, sedangkan dari intelektual, filsuf, dan pemikir modern Amerika adalah Noam Chomsky.

Mereka semua menolak memberikan dukungan terhadap Trump untuk melenggang masuk ke Gedung Putih pada ajang Pemilihan Presiden AS 2016 saat ini. "Kami memberikan kesempatan warga Amerika untuk terlibat dalam tindakan saat Trump memanfaatkan momentum dengan retorika penuh kebencian dan memecah belah," kata penulis drama kenamaan Eve Ensler.

Ia juga mengingatkan kepada media dan lembaga politik agar tidak berlebihan memberitakan Trump untuk menjaga ancaman Trump sebagai hiburan yang justru memberi banyak dukungan.

(baca: Misteri Rambut Donald Trump Terungkap)

Trump mengumumkan dirinya akan maju sebagai kandidat menduduki Gedung Putih pada Juni lalu, dengan memanfaatkan isu-isu rasialis dan diskriminatif terhadap warga imigran Meksiko dan Muslim AS untuk menaikkan popularitasnya.

"Kami percaya Trump adalah ancaman besar bagi demokrasi, kebebasan, hak asasi manusia, kesetaraan dan kesejahteraan negara dan masyarakat kita," ujar salah seorang warga yang ikut dalam penolakan kampanye Trump ini. Lebih dari 1.050 orang warga AS ikut membubuhkan tanda tangan menolak cara-cara kampanye Trump yang penuh kebencian pada Rabu (20/1).

Produser film dokumenter Jodie Evans yang juga seorang pendiri organisasi antiperang Code Pink mengatakan, dukungan selebritas menolak kampanye kebencian Trump ini muncul dari rekan sesama selebritas. "Media ikut berperan mendorong pesan kebencian Trump, yang seolah seperti reality show," katanya dikutip Malay Mail Online, Kamis (21/1).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement