REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Universitas Indonesia menyatakan tegas menolak kehadiran kelompok organisasi mahasiswanya yang menyatakan dukungan kepada LGBT. Pernyataan disampaikan terkait gerakan SGRC (Support Group and Resource Center On Sexuality Studies), kelompok yang diprakarsai mahasiswa UI, yang tengah meheboh di media sosial.
UI menyatakan tidak pernah memberikan izin gerakan tersebut. Dalam pernyataan resmi, tertulis jika pihak UI tidak mengetahui adanya gerakan itu.
"Dalam menyelenggarakan kegiatannya, SGRC tidak pernah mengajukan izin kepada pimpinan Fakultas maupun UI ataupun pihak berwenang lainnya di dalam kampus UI," ujar Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astutidalam pesan resminya, Kamis (21/1).
Dewi mengatakan UI tidak bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan oleh SGRC. SGRC tidak memiliki izin resmi sebagai Pusat Studi/Unit Kegiatan Mahasiswa/Organisasi Kemahasiswaan baik di tingkat Fakultas maupun UI. Untuk itu, pihak UI dengan tegas menyatakan SGRC tidak berhak menggunakan nama dan logo UI pada segala bentuk aktivitasnya.
Di dalam poster itu, terlihat beberapa mahasiswa dari UI manawarkan jasa konseling untuk kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Poster itu menyebut kini kaum LGBT tidak sendirian ketika melalui masa-masa sulit. Mereka juga bersedia membantu pertanyaan teman-teman dan menjawab tentang LGBT.
(Baca juga: Kampanye Dukung LGBT Mahasiswa UI Hebohkan Media Sosial)