REPUBLIKA.CO.ID, PORT AU PRINCE -- Haiti menunda pemilihan umum presiden karena unjuk rasa berujung kekerasan meletus, Jumat (22/1). Kandidat oposisi berjanji akan memboykot pemilihan umum karena dianggap tidak jujur.
Presiden dewan pemilu Haiti, Pierre Louis Opont mengatakan memungutan suara dimundurkan karena alasan keamanan. Ia belum mengetahui pasti kapan pemilu yang didanai pemerintah Amerika Serikat ini akan dilaksanakan ulang.
Pada Jumat, unjuk rasa damai di jalanan ibu kota Port-au-Prince berujung kelam. Suara tembakan menggema ketika pengunjuk rasa bentrok dengan polisi. Pemilu kemungkinan dilakukan beberapa hari kemudian pascakondisi lebih kondusif.
Kandidat oposisi Jude Celestin sejak pekan lalu mengatakan tak akan ambil bagian dalam pemilu. Menurutnya, pemilu putaran pertama pada Oktober lalu dibuat untuk memenangkan kandidat partai berkuasa. Celestin mengatakan pemerintah tidak berbuat cukup untuk mengatasi segala kecurangan pemilu.
Celestin berada di posisi kedua dari 54 kandidat yang maju pada pemilu Oktober. Jumlah suara yang diperolehnya berbeda delapan persen dari kandidat partai berkuasa.
Baca juga, Ini 22 Negara yang Melegalkan Pernikahan Sesama Jenis.