Senin 25 Jan 2016 16:24 WIB

Presiden Minta Kemenperin Bantu Pengurusan Paten Televisi Kusrin

Rep: qommaria rostanti/ Red: Taufik Rachman
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kedua dari kiri) menyerahkan Sertifikat SNI untuk televisi rakitan UD Haris Elektronika milik Muhamad Kusrin di Jakarta, Selasa.
Foto: antara
Menteri Perindustrian Saleh Husin (kedua dari kiri) menyerahkan Sertifikat SNI untuk televisi rakitan UD Haris Elektronika milik Muhamad Kusrin di Jakarta, Selasa.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo menerima perakit televisi asal Karanganyar, Jawa Tengah, Muhammad Kusrin di Istana Negara, Senin (25/1). Presiden yang saat itu didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi dan kagum pada kreativitas pria 37 tahun tersebut.

Selain soal kualitas produk, kemasan televisi dinilai menarik dan telah menyematkan merek sendiri yaitu Maxreen, Veloz, dan Zener. Menurut Saleh, Presiden meminta agar Kusrin dibantu dalam pengurusan paten merek televisi. Selain itu, pihak perbankan diharapkan memberi kemudahan dan bantuan kredit modal, misalnya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Bantuan permodalan tersebut untuk Kusrin dan juga industri perakitan elektronik serta industri kecil menengah (IKM) lainnya. "Karena banyak 'Kusrin-Kusrin’ lainnya, kemarin di Kemenperin disampaikan rekan-rekan seprofesi sesama pengusaha kecil perakitan ada sekitar 25 usaha di Karanganyar," ujar Saleh dalam siaran pers, Senin (25/1).

Kementerian Perindustrian akan terus membina dan memberi arahan pengembangan usaha UD Haris Elektronik milik Kusrin sehingga nilai jualnya akan lebih meningkat. Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin akan membantu pengurusan paten televisi-televisi produk Kusrin.

Pada 19 Januari lalu, Menperin telah menyerahkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda – Standars Nasional Indonesia (Sertifikat SNI) kepada Kusrin untuk produk televisi rakitan jenis tabung atau cathode ray tube (CRT). Segmen pasar televisi Maxreen ini adalah tersendiri, sehingga tidak bersentuhan dengan segmen pasar produk pabrikan. "Pangsa pasarnya menengah ke bawah karena dijual per unit Rp 400 hingga 500 ribu. Produksi setiap hari kira-kira hingga 150 unit," ucap Saleh.

Kusrin berencana mengembangkan usahanya dengan membuka cabang pemasarannya. ?"N?anti di Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta," ucap Kusrin yang didampingi istri Siti Aminah. Ke depan dia ingin merakit televisi LED, tapi hingga saat ini permintaannya masih banyak pada televisi tabung.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan dalam pandangan Presiden televisi rakitan Kusrin ini bukan sekadar televisi untuk kalangan menengah ke bawah. "Tapi yang penting kan rakyat di bawah ini bisa mengakses informasi, bisa melihat berita, melihat informasi. Jadi selain fungsi UKM ada fungsi yang lebih penting lagi," ucap Johan.

Atas usaha kreatif Kusrin, Presiden secara pribadi memberikan bantuan tambahan modal. Selama ini Presiden sering memberi perhatian terhadap pengusaha kecil seperti Kusrin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement