Senin 25 Jan 2016 20:01 WIB

Awal Mula Kisah Pertobatan Nabi Daud

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Tobat nasuha titik balik perbaikan hamba.
Foto: Thedailystar.net
Tobat nasuha titik balik perbaikan hamba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah tentang pertobatan Nabi Daud AS merupakan cerita masyhur yang banyak bertebaran di referensi-referensi israiliyyat, sebagaiannya, menurut para ahli sejarah, benar, tetapi sebagiannya dinyatakan tak valid karena dan bertentangan dengan risalah tauhid yang agung.

Mengutip Rangkaian Kisah Alquran Kisah Nyata Peneguh Iman sebagai raja yang besar dan nabi mulia, rumah Daud selalu dijaga ketat oleh bala tentaranya. Tidak ada seorang pun yang diperbolehkan menemui Daud sebelum mendapatkan izin dari penjaga dan sesudah dikonfirmasi oleh Daud sendiri, itu pun jika sepadan dan sesuai dengan rencana pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh Daud .

Pada hari dia beribadah, siapa pun tidak dizinkan masuk untuk mengadukan suatu perkara dan bagitulah seterusnya. Namun, pada suatu hari ada dua orang laki-laki meminta izin masuk untuk menemui Daud sesuai dengan aturannya dua laki-laki itu tidak diperbolehkan masuk. Karena yang datang itu bukan manusia biasa, akhirnya dua laki-laki itu bisa masuk ke kamar Daud  tanpa diketahui oleh satu pun penjaga.

Dua orang yang mendesak masuk tadi merupakan malaikat yang Allah SWT yang diutus untuk memberikan peringatan dan pengajaran kepada Daud. Dialog antara Daud dan dua malaikat itu diabadikan dalam Alquran surah Shaad ayat 22 sampai 24.

Alangkah terkejutnya Daud melihat kedatangan dua tamu itu, padahal dia tidak pernah mengizinkannya untuk masuk. Sebelumnya, Daud tidak mengira bahwa yang datang adalah malaikat yang Allah SWT utus.

Daud kaget dua orang itu sudah ada di sampingnya dalam kamar. Karena melihat Daud terkejut akhirnya dua tamu menenangkannya sambil menyampaikan maksud dan tujuannya menemuinya. 

"Kami ini dua orang bersaudara yang bertentangan satu sama lain. Maka, berilah kami hukum yang benar atas pertentangan dan perselisihan kami, tetapi jangan dihukum dengan cara yang tidak adil. Tunjukilah kami kepada jalan yang sebaik-baiknya," pinta dua tamu itu.

Mendengarkan permintaan dua tamunya itu, Daud tidak dapat menolak perkara yang sudah ada di hadapannya. Daud mengaku siap memberikan keputusan setelah mendengarkan cerita dari masing-masing tamu itu. "Jadi, apa yang membuat kalian berselisih," tanya Nabi Daud.

Setelah dizinkan untuk menyampaikam, satu di antara dua tamu itu menceritakan bahwa saudaranya memiliki 99 ekor kambing, sedangkan dirinya hanya mempunyai seekor kambing. Tetapi, saudara yang memiliki 99 ekor kambing itu meminta satu kambing miliknya agar menjadi genap 100 ekor kambing.

"Tuntutan ini sudah beberapa kali aku tolak, tetapi dia membantah dengan kata-kata yang fasih, sehingga aku kalah," keluhnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement