REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hasanuddin AF menuturkan, hidup mempunyai aturan yang harus dijalankan. Setiap manusia hendaknya memikirkan aturan yang telah ditetapkan Sang Pencipta.
Aturan yang sudah ditetapkan tersebut bertujuan mengatur hidup manusia agar hidup tenteram, aman, tidak kacau balau, serta selamat dunia dan akhirnya.
"Apa mereka (pelaku LGBT) mikirnya tidak sampai situ. Mereka semakin berani karena HAM dianggap sebagai Tuhan,” kata Hasanuddin kepada Republika.co.id, Rabu (27/1).
Ia menuturkan, hidup bukanlah hanya persoalan HAM. Jika LGBT hanya mengusung HAM, yang menjadi ukuran kebahagiaan mereka hanya sebatas duniawi.
Baca Juga: MUI: Homoseksual Bukan Fitrah, tapi Kelainan yang Harus Disembuhkan
Padahal, hidup di dunia hanyalah sementara dan suatu saat setiap manusia akan mati. Hasanuddin mengatakan, mati bukanlah akhir, melainkan awal dari segalanya.
"Pemikiran mereka harusnya sampai ke situ, kalau mereka punya Tuhan," ucap dia mengakhiri.