REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Juru Bicara FPI Bandung Kulon Tubagus Abas Murodi membenarkan pemasangan spanduk penolakan lesbi dan homo di Kelurahan Cigondewah Kaler. Spanduk tersebut sudah dipasang selama kurang lebih lima bulan.
Tubagus menyebutkan, pemasangan spanduk didasari atas keresahan warga sekitar terhadap banyaknya lesbian di lingkungan mereka. Sebagai salah satu ormas masyarakat, FPI merasa harus menjembatani keluhan warga sekitar.
"Dari laporan keresahan warga kepada FPI. FPI hanya sebatas menjembatani keluhan warga," kata Tubagus di Kantor Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Rabu (27/1)
Menurutnya, di sekitar PT Kahatex, warga merasa resah karena para lesbi dikatakannya sudah secara terang-terangan menunjukkan perilaku seksual menyimpang mereka, seperti berpelukan di depan publik.
Keresahan ini disebutnya sudah sejak lama. Bahkan, lima bulan lalu masyarakat yang sudah resah melakukan razia dan menemukan banyak lesbi yang tengah pesta miras dan seks di kos-kosan sekitar.
"Dulu tuh lima bulan lalu di Cigondewah ketangkep masyarakat langsung menghakimi karena kepergok lagi pesta miras, tidak berpakaian di salah satu tempat kos," ungkapnya.
Setelah diberikan pemahaman oleh kecamatan, ia mengatakan akan menurunkan spanduk yang sudah dipasang. Ia berharap para lesbi bisa mendapatkan pembinaan yang baik agar tidak memberikan pengaruh buruk pada lingkungan.