REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram mengungkapkan sebanyak 23 orang positif terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sementara itu, banyak warga yang lainnya masih diduga terkena penyakit tersebut. Warga yang terkena DBD tengah dalam perawatan di rumah sakit dan beberapa lainnya sudah diperbolehkan pulang.
“Sejak 1 Januari sampai hari ini, total ada 41 orang yang diduga terkena penyakit DBD dan 23 di antaranya sudah positif DBD. Sebagian ada yang diopname di rumah sakit,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Usman Hadi kepada Republika.co.id di Mataram, Kamis (28/1).
Menurutnya, warga yang banyak terkena DBD masih berusia di bawah 19 tahun dan tersebar di 11 kelurahan di Kota Mataram. Sementara itu, warga yang banyak menjadi korban DBD berasal dari Kelurahan Karang Baru. Sejauh ini, Usman mengatakan belum ada warga yang meninggal dikarenakan penyakit DBD.
Ia menuturkan, dibandingkan tahun lalu, pada bulan yang sama Saat ini, trend masyarakat yang diduga dan positif terkena DBD masih rendah. Sebab pada Januari 2015 lalu jumlah warga yang terkena dan diduga DBD mencapai 75 orang.
Usman mengatakan antisipasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit DBD adalah terus menghimbau masyarakat melaksanakan langkah Menutup, Menguras dan Mengubur (3M). Selain itu jug memberikan bubuk abate ke sekolah-sekolah pada November lalu.
Sedangkan Desember lalu, Dinas Kesehatan melaksanakan foging ke seluruh sekolah dan melakukan penyuluhan terkait DBD ke seluruh puskesmas. Sementara itu, kesadaran masyarakat sendiri menghadapi musim hujan dan ancaman DBD relatif sudah mengerti.
“Masyarakat sudah mulai mengerti, mereka mengubur dan menguras bukan hanya membuang air tapi menyikat supaya telur nyamuk hilang,” katanya.
(Baca Juga: Delapan Daerah Tetapkan KLB Demam Berdarah).