REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY mengakui terjadi kesemerawutan dalam pendataan warga DIY eks anggota Gafatar yang akan ditampung di Youth Center, Yogyakarta.

‘’Saat ini masih terjadi perbedaan data warga DIY eks Gafatar di Donohudan Solo yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Inafis yang diterima Kesbangpol DIY yakni 218-355 orang,"kata Kepala Kesbangpol DIY Agung Supriyono pada wartawan,  di sela-sela menghadiri acara Expose Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan IV 2015, di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta, .

Dia mengatakan perbedaan itu akan diteliti apakah ada kekeliruan data. Dia mencontohkan, ada salah satu pengungsi yang mengaku sebagai orang Yogya, tetapi identifikasinya ada di Muntilan, Purworejo. ‘’Setelah besok (red. Jum’at) kami jemput dan data di Donohudan akan jelas sekali. Karena ada berita acara yang diteliti oleh tim, sehingga dokumen  yang ada dengan orangnya tidak akan berbeda,’’tuturnya.

Lebih lanjut Agung mengatakan baru saja juga mendapat informasi dari Kementerian Sosial bahwa masih ada 14 warga DIY yang ada di Yogyakarta.  ‘’Tetapi secara pasti saya belum mengetahui. Mestinya ada surat dari Kemensos mengenai hal itu kepada Pak Gubernur agar ada surat resmi mengenai data manifesnya,’’tuturnya.

Agung mengungkapkan pihaknya Rabu sore (27/1) juga telah mengambil warga dari DIY yang masuk lewat Pelabuhan Tanjung Mas Surabaya sebanyak lima orang dan Kamis pagi (28/1) sudah berada di Youth Center.

"Jadi, hari ini (Kamis) sudah ada Sembilan orang warga DIY eks anggota Gafatar yang sudah berada di Youth Center, yakni empat orang yang dibawa dari Jakarta yang merupakan satu keluarga dari Kauman Yogyakarta dan lima orang yang diambil dari Surabaya,’’tuturnya.