Jumat 29 Jan 2016 03:33 WIB

Pengamat: Dukungan Golkar Terhadap Pemerintah Masih Bisa Berubah

Rep: C21/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kedua kanan); Presiden ke-3 RI yang juga sesepuh Partai Golkar B.J. Habibie (tengah); Ketua MPR yang juga Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (kiri); Menko Polhukam, Luhut Panjaitan (kanan); dan Menkumham, Yaso
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kedua kanan); Presiden ke-3 RI yang juga sesepuh Partai Golkar B.J. Habibie (tengah); Ketua MPR yang juga Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan (kiri); Menko Polhukam, Luhut Panjaitan (kanan); dan Menkumham, Yaso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Muradi menilai sikap Partai Golkar saat ini, yang menyatakan mendukung pemerintah masih bisa berubah dalam waktu beberapa bulan mendatang, atau pascadigelarnya Munaslub dan terpilihnya ketua umum baru.

"Itu bisa saja gugur (dukungan terhadap pemerintah). Tergantung hasil Munaslub nanti, bisa saja ketua umum baru nanti mengubah rekomendasi yang disampaikan Aburizal Bakrie," jelasnya, Kamis (28/1).

Muradi melanjutkan, bisa saja jika ketua umum baru Partai Golkar berasal dari golongan muda, merubah visi dan misi serta paradigma dari golongan tua seperti Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Sehingga saat pengurusan berganti ke golongan yang lebih muda, dapat berganti karateristik terhadap pemerintahan saat ini. Muradi yakin Munaslub, yang dapat membuat atau merubah sikap politik. Namun kedepannya, dia berharap agar Golkar dapat lebih memilih partai beringin tersebut dapat mandiri.

"Sudah beberapa partai seperti Partai Amanat Nasional (PAN) saat zaman sebelum ketua sekarang (mengatakan) anti pemerintah. Namun saat mau beres, malah berubah," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement