REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Asmawi Syam mengatakan, rencana ke depan dari bisnis asuransi anak usaha BRI, PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRIngin Life), akan lebih konsentrasi di unit usaha asuransi mikro, termasuk di unit syariahnya. 

"Selain menyasar kepada nasabah umum, dengan kekuatan jaringan nasabah yang telah ada di BRI, tentunya akan semakin mudah penggarapan pasar asuransi bagi Bringin Life sendiri," kata Dirut BRI Asmawi Syam pada acara Sales Kick Off Bringin Life di Jakarta, Kamis (28/1).

Dengan meleburnya Bringin Life ke dalam bagian BRI, kata Asmawi, maka akan diperhitungkan kembali penyetoran modal dari Induk Usaha. Karena pastinya diperlukan untuk membangun infrastruktur terutama di bidang Informasi Teknologi dan Sumber Daya Manusia.

“Informasi Teknologi harus segera dibangun melalui konsep pengembangan proses bisnis model, dengan menggunakan teknologi yang hampir sama seperti yang ada di perbankan, sebagai contoh, untuk mempercepat penerbitan polis bagi nasabah baru, melalui sistem IT yang bagus. Tentunya dengan menggandeng teknologi yang sudah ada di BRI dan membangun sistim teknologi yang baru untuk Asuransi Bringin Life," tutur Asmawi.

Menurut Asmawi, karena mulai 2016 ini, Asuransi Bringinlife sudah menjadi bagian dari unit bisnis Bank Rakyat Indonesia, maka kegiatan Sales Kick Off 2016 Bringin Life, yang diikuti oleh 221 orang peserta, harus berdampak signifikan dengan kinerja dari Asuransi Bringin Life. Selain itu, pastinya juga akan berpengaruh langsung terhadap kinerja Bank Rakyat Indonesia secara Group.

"Konsekuensinya adalah perilaku perusahaan, kinerja, transparansi dan akuntabilitas semua akan terukur langsung dan dipertanggung jawabkan langsung kepada Direksi dan Pemegang saham di Bank Rakyat Indonesia," ujar Asmawi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika