REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Film Surat dari Praha Angga Dwimas Sasongko menilai tuduhan plagiarisme kepada musisi Glenn Fredly salah sasaran. Tuduhan tersebut, kata Angga, merugikan karena berimplikasi pada pencemaran nama baik Glenn.
"Glenn Fredly secara hukum bukan pencipta skenario maupun pencipta sinematografi atau pemimpin rumah produksi seperti yang dituduhkan," ujar Angga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/2).
Sementara itu, Glenn yang empat karya lagunya ditampilkan dalam film tersebut turut kecewa dengan tuduhan plagiat. "Dari awal, film ini dibuat dengan niatan baik. Kami ingin masyarakat tahu tentang kisah-kisah di balik peristiwa 1965," ujarnya.
Pengusiran politik terhadap sejumlah orang ke Eropa pada 1965 merupakan tema besar Surat dari Praha. Glenn mengatakan, Visinema Pictures yang memproduksi film itu ingin mengangkat tema tersebut lewat kebudayaan. Ia pun mengaku senang usai melihat respons masyarakat di media sosial.
"Setidaknya film ini bisa jadi obrolan. Saya senang lihat timeline Twitter. Orang-orang jadi ingin tahu (tentang peristiwa 1965)," ujar Glenn.
Visinema Pictures pun telah melakukan somasi balik meski belum mendapat respons dari pihak Yusri Fajar. Sebelumnya, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang Yusri Fajar melayangkan somasi terkait dugaan plagiasi terhadap buku miliknya yang difilmkan dengan judul serupa.
Buku kumpulan cerpen itu diterbitkan Yusri pada 2012.