Senin 01 Feb 2016 16:00 WIB

MKD DPR Akui Belum Ada Laporan Soal Dugaan Penganiayaan Masinton

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Bilal Ramadhan
 Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu memasuki gedung untuk menemui bagian pengaduan masyarakat KPK, Jakarta, Selasa (22/9).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota Komisi III DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu memasuki gedung untuk menemui bagian pengaduan masyarakat KPK, Jakarta, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR belum mendapat laporan terkait kasus dugaan pemukulan yang dilakukan anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu terhadap staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati. Namun, MKD akan terus memantau proses hukum kasus tersebut yang sudah bergulir ke ranah pidana.

“Sementara ini belum dapat informasi ada laporan ke MKD,” kata Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad saat dihubungi Republika.co.id, Senin (1/2).

Dalam melaksanakan tugasnya, MKD tidak melulu menunggu laporan dari pengadu. Ada pula laporan yang tanpa pengaduan. Namun, mengingat kasus Masinton sudah masuk ke ranah hukum, MKD menyerahkannya lebih dulu ke aparat kepolisian.

Politikus Partai Gerindra ini mengatakan, ada silang pendapat antara Masinton dan Dita mengenai kronologis kejadian sebenarnya. MKD akan terus memantau proses hukum di kepolisian. “Polisi yang lebih paham bagaimana melakukan pemeriksaan atau rekonstruksi masalah tersebut,” kata Dasco.

Seperti diberitakan sebelumnya, perempuan yang menjadi kader Partai Nasdem ini melaporkan Masinton ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait dugaan tindak pidana penganiayaan. Diduga, pemukulan tersebut akibat Dita yang dituduh telah membocorkan rahasia Masinton ke Partai Nasdem. Dita merupakan kader.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement